Home » , » Resensi Film: Bidadari Bidadari Surga

Resensi Film: Bidadari Bidadari Surga


Judul Film : Bidadari Bidadari Surga
Sutradara : Sony Gaokasak
Penulis Naskah : Sony Gaokasak, Dewa Raka, Tere Liye
Produser : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Pemain : Nirina Zubir, Nino Fernandes, Nadine Chandrawinata, Henidar Amroe, Rizky     Hanggono, Chantiq Schagerl, Adam Zidni, Frans Nicholas, Gary Iskak, Piet Pagau.
Produksi : Starvision (rilis 9 Desember 2012)


Rasanya pas menonton film drama keluarga menjelang akhir tahun, Sony Gaokasak paham benar timing ini. Walau hanya melewati proses editing tiga hari, ‘Bidadari Bidadari Surga’ sukses menyampaikan pesan bagi setiap kelurga: keluarga adalah segalanya.

‘Bidadari Bidadari Surga’ diangkat dari novel best seller karya Tere Liye, berkisah tentang ketulusan dan keihklasan Laisa merawat ibu dan adik-adiknya walau dirinya ‘berbeda’. Laisa merupakan anak tertua di keluarga ibu Lainuri (Henidar Amroe). Laisa berbeda dari keempat adiknya. Ia berkulit hitam, berambut keriting, dan bertubuh pendek, sementara adik-adiknya bertubuh tinggi, putih, dan berambut lurus.

Setelah kematian ayahnya akibat diterkam harimau, Laisa-lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Ia pun bertanggung jawab membesarkan adik-adiknya hingga mereka dewasa dan menikah. Tidak ada yang lebih penting selain kebahagiaan keluarga bagi Laisa. Ia bahkan tidak memikirkan pernikahannya sendiri, demi Dalimunte, Wibisana, Ikanuri, dan Yashinta.

Tidak hanya Laisa yang berbeda, keseluruhan film ini juga berbeda. Sebab sutradara menggunakan 10 menit animasi buatan tim Animasi Baros sebagai pembuka. Animasi ini menjadi appetizer yang pas bagi pentonton, lantaran setelahnya satu-persatu penonton akan disuguhkan adegan penuh haru. Bahkan Nirina Zubir yang berperan ‘khusus’ sebagai Laisa tidak berhenti meneteskan air mata.

Film hasil kerja produser Chand Parwez Servia ini bukan film cengeng ala sinetron. Meski penuh adegan bikin mewek, ‘Bidadari Bidadari Surga’ terkesan eksklusif. Konflik-konflik dan simpati penonton lahir dari adegan ‘menangis sendiri’ Laisa yang tidak diketahui saudaranya yang lian. Banyak pula perasaan haru yang lahir dari usaha ketegaran Laisa menyelesaikan masalah yang menimpa keluarganya.

Hal menarik dari film ini lainnya adalah pemandangan unik perkebunan strawberry ‘Roseberry’, pekerjaan Yashinta (Nadine Chandrawinata) sebagai pemerhati hewan liar dan gambaran kesederhanaan keluarga Lainuri pasca kesuksesan perkebunan dan pendidikan keempat adik Laisa.

Dalam ‘Bidadari Bidadari Surga’ ini, banyak yang berpersepsi judul tersebut berasal dari karakter Laisa yang rela menjadi istri kedua seorang suami yang tidak berketurunan. Akan tetapi, makna judulnya tidak sesempit itu. Silakan nonton dan temukan sendiri makna lainnya!

0 comments:

Post a Comment